Friday, May 4, 2018

Belajar dari Ki Hajar Dewantara

Awalnya sempat ragu untuk memenuhi undangan tim PSPK hadir di acara ini. Alasannya standar, karena merasa sudah ga yakin teori pendidik Indonesia sekeren pendidik dari luar sana.
Tapi setelah datang, baca buku "Belajar dari Ki Hajar Dewantara" terbitan Kampus Guru Cikal, dengerin informasi dari pembicara, semuanya bikin aku jatuh cinta sama Ki Hajar Dewantara.

Buku Belajar Ki Hajar Dewantara terbitan Kampus Guru Cikal


Apa aja yang bikin aku jatuh cinta sama beliau?

1. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan bagian dari proses pembudayaan, sebagai usaha untuk menciptakan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

2. Karena pendidikan merupakan proses pembudayaan, sehingga ia akan mengalami perubahan. Namun perubahan yang terjadi harus menganut sistem Trikon, yaitu

  • Kontiunitas (berkelanjutan) .. perubahan itu selalu dan harus berkelanjutan, terus menerus, disertai perencanaan yang matang dan baik
  • Konvergen .. perubahan yang dilakukan memadukan kebudayaan kita dengan budaya luar
  • Konsentris .. perubahan yang dilakukan tidaklah menghilangkan jati diri kita sendiri

3. Ki Hajar Dewantara menilai bahwa setiap anak itu unik, tidak sama satu sama lainnya, sehingga cara pengembangannya pun akan berbeda. Ini sama banget dengan pemikiran dan pengalaman ngajar yang aku temui selama ini

4. Asas Taman Siswa yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara adalah berpusat pada kodrat anak, atau bahasa kekiniannya tuh student centre. Jadi gak melulu tentang guru, namun tentang anak juga diperhatikan

5. Pendidikan haruslah sifatnya memerdekakan. Memerdekakan anak, memerdekakan guru, sehingga tercipta merdeka belajar. Ini sejalan sama yang aku rasakan, guru yang merdeka akan mencoba mengajar dengan memerdekakan anak, sehingga tercipta kelas yang merdeka belajar.

6. Pendidikan sifatnya haruslah hoslitik, menumbuhkan daya cipta (sosial emosi), daya rasa (kognitif), dan daya karsa (psikomotorik) pada anak. Tidak hanya pada anak, guru juga harus mengusahakan ini tumbuh dan terbangun pada dirinya.

7. Pendidik yang holistik adalah pendidik yang menjalankan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sung Tulada ( yang di depan memberikan teladan), Ing Madya Mangun Karsa (yang di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), dan Tut Wuri Handayani (dari belakang memberi dorongan dan arahan)

8. Tut Wuri Handayani akan bisa terlaksana jika pendidik sudah lebih dulu menjalankan Ing Ngarso Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa

9. Pendidikan holistik menghasilkan manusia yang utuh dan berujung pada membawa kebijaksanaan.

Demikian untuk sementara ^^