Monday, July 15, 2013

Pohon Harapan Awan


Beberapa bulan yang lalu, sebelum masa liburan sekolah dimulai, salah satu proyek wajib tema Ksatria Penyelamat Pohon di TKA adalah membuat buku. Dan sayangnya proyek ini tidak bisa terlaksana di kelas Awan. Sehingga aku dan partner memutuskan untuk membuat karya lain yang sifatnya masih berkaitan dengan tema namun tetap ada kegiatan menulis atau bercerita seperti halnya sebuah buku. Kegiatan tersebut adalah membuat Pohon Harapan.
Beberapa Pohon Harapan kelas Awan
Pohon Harapan bukanlah pohon biasa. Pohon ini dibuat oleh anak-anak dengan menggunakan kekuatan dan kelenturan serta kontrol gerakan tangan dan jari-jari mereka. Setelah selesai membuat pohon, anak-anak masih harus menggunakan imajinasi mereka untuk menghias pohon tersebut. Setelah pohon tersebut jadi, anak-anak membuat sebuah doa, doa berisi harapan mereka terhadap dirinya saat di TKB nanti. 

Tahapan dan cara membuat Pohon Harapan itu adalah seperti ini :
  1. Mula-mula anak-anak diberi amplop coklat bekas berukuran besar yang sudah dibentuk oleh guru menjadi wadah kantong kertas. Lalu anak-anak membuat garis batas di bagian tengah kertas. 
  2. Setelah membuat garis batas, anak-anak membuat garis vertikal di atas garis batas tersebut maksimal 4 garis. Tujuannya agar hasil pilinan anak tidak terlalu tipis. 
  3.  Lalu anak memilin bagian bawah kertas hingga garis batas. Dan dilanjutkan dnegan memilin bagian atasnya untuk menjadi dahan pohon. Disini guru dapat memberi sedikit bantuan pada anak yang mengalami kesulitan. Dan voila.. Pohon yang memiliki batang dan dahan sudah selesai
  4. Selanjutnya anak menghias pohon dengan daun atau dengan kapas atau media lain yang diasosiasikan sebagai daun
  5. Dan akhirnya pohon-pun jadi ^^
Beberapa contoh daun pohon harapan
Tapi kegiatan ini belum selesai, selanjutnya anak-anak diajak membuat doa harapan mereka. Diawali dengan kalimat, “Semoga di TKB aku bisa ……” 
Dan ternyata hasilnya di luar perkiraanku. Beberapa anak membuat doa yang cukup menyentuh perasaanku sebagai guru. Isi doa tersebut seolah menunjukkan padaku bahwa mereka sudah mengerti kesulitan mereka dan berharap di TKB mereka sudah berhasil mengatasi kesulitan mereka tersebut. 

Ini adalah doa harapan anak kelas Awan 1213 di TKB nantinya :

  • Syesha          : Semoga di TKB bisa main sama-sama terus, bisa fokus sama ibu guru dan bisa lebih    fokus
  • Rafa               : Semoga di TKB bisa menggambar lebih jago
  • Ardine          : Semoga di TKB lebih bisa baca, bisa lebih nulis
  • Shafwa         : Semoga di TKB bisa main dan baca
  • Kina               : Semoga di TKB banyak temennya jadi bisa main bareng, Kina-nya seneng terus
  • Cecil               : Semoga di TKB pinter nulis, pinter gambar dan abnyak temennya
  • Asha              : Semoga di TKB banyak temennya, nulisnya bagus
  • Titan              : Semoga di TKB bisa sama temen
  • Illa                  : Semoga di TKB bisa hebat dan fokus sekali, Semoga temen-temen banyak sekali di sana
  • Jasmine        : Semoga di TKB bisa pede dan tidak malu
  • Jibril               : Semoga di TKB banyak temen dan bisa nulis
  • Nova             : Semoga di TKB gak marah-marah lagi dan belajarnya bisa hebat
  • Sultan           : Semoga di TKB bisa membaca buku
  • Audy             : Semoga di TKB mainya hebat dan kalo belajar bisa fokus
  • Opick             : Semoga di TKB banyak temen jadi bisa rame
Untuk guru TKB, mohon bantuannya untuk ikut mewujudkan harapan anak-anak ya.. Terima kasih ^^

Sunday, July 14, 2013

Missing My Hunting



Waktu buka file-file poto lama, tiba-tiba ngeliat satu folder yang udah lama banget gak dibuka. Yes, itu folder foto Mutia. Mutia is model yang dulu sering diajak ikutan kalo aku, Zamzam, Ario, Jovy, Indri dan abangnya Kiki mau motret. Dulu waktu diajakin foto-foto, Mutia masih kelas 2 SMA. Cita-citanya pengen nerusin kuliah di Unsri jurusan Kedokteran, sesuai dengan harapan ayahnya yang belakangan akhirnya jadi harapan dia juga. Buat sebagian orang, Mutia ini dianggap biasa aja.  Tapi buat aku, Mutia ini berbeda. Kepribadian dan karakternya yang menurutku kuat, membuat dia terlihat unik dan menarik.

Rasanya lucu kalo diinget-inget lagi gimana pengalaman pertama kami ngajak Mutia untuk ikut foto-foto. Waktu itu Zamzam yang dianggap paling jago ngomong dan cakep di "paksa" untuk jemput Mutia sekalian ijin ke ortunya buat di foto. Setelah nunggu di meeting point selama satu jam, akhirnya Zamzam datang dan bilang kalo ortunya udah oke anaknya diajak foto, dengan syarat mamanya sama adeknya kudu ikut juga. Berhubung mama dan adeknya ikut, akhirnya kami pun memutuskan motret di Braga lalu lanjut ke Taman Lalu Lintas aja biar mamanya gak sulit klo mau nyari anaknya. 

Foto sesi pertama dimulai. Kami menyusuri jalan Braga sambil mencari spot-spot yang kece buat motret. Karena masih perdana, jadi kami gak terlalu banyak bawa properti untuk motret. Untungnya ada Jovy yang selain bawa kamera buat motret, dia juga bawa kamera Ricoh antiknya. Dan voila, sesi pertama pun selesai.

Mutia di salah satu sisi jalan Braga
bergaya dengan kamera Ricoh "Jovy"
Hari udah hampir siang, tapi hasrat motret masih membara. Jadi kami pun langsung melanjutkan perjalanan kami sebelum tengah hari menuju lokasi kedua. Di sini Mutia memutuskan untuk mengganti kostumnya. Dan kami juga memutuskan membeli balon untuk properti motret. Balonnya sih gak terlalu oke dan sesuai harapan. Tapi lumayanlah buat pemanis. Sesi motret juga selesai sebelum jam 1, dan lagi-lagi kami masih belum puas dengan hunting hari ini, sehingga kami-pun bikin janji lagi dengan Mutia untuk ngajak dia foto-foto di hari lain.

Mutia dan Balon
Hasil arahan Mas Agung
No, she's not sleeping.
Dan hari lain itu-pun tiba. Lagi-lagi demi gak repot nyari lokasi motret dan gak kesorean buat Mutia pulang, kami memutuskan motret di Braga. Hari udah siang, cahaya matahari terlalu terik. Ini cukup menyulitkan kami yang mau motret. Sehingga kalau matahari tertutup awan, momen itu yang kami pakai untuk motret. Hal ini tentu saja membuat hasil foto tidak terlalu banyak. 

lagi-lagi dengan kamera Jovy dan helm andalan Jovy ^^
Mutia dan Mutia ^^
Well, last but not least, intinya aku kangen motret lagi. Kangen hunting sama temen motret yang gokil. Kangen zamzam yang penuh semangat. Kangen Jovy yang nyeni banget dengan ke-vitage-annya. Kangen Indri yang tomboi tapi charming. Kangen Ario yang polos. Kangen mas Agung yang suka ngajarin aku. Juga kangen sama Mutia yang sekarang entah dimana.. Miss u lots, pren *bighug*.

Zamzam dan si hijau yang udah ilang
Jovy "dihantui" fitri
miss u all, pren.. Jovy, Mutia, Ario, Indri dan Zamzam

Ayo Mengecat Pot



Diakhir tahun, selain berlatih untuk tampil di assembly, anak-anak juga tetap diajak mengikuti kegiatan kelas. Tema akhir klab di tahun ini adalah tentang bunga. Selain diajak mengenal warna dari beragam bunga, anak-anak juga tetap diajak untuk mengolah kebutuhan sensorinya. Salah satu caranya dengan mengajak anak mengecat pot bunga sebagai tempat kolase bunga yang akan mereka buat di tema ini.

Setelah memakai baju khusus mengecat dan memegang satu buah gelas plastik untuk mengecat, anak-anak diberi kesematan memilih warna mana yang ingin mereka gunakan terlebih dahulu. Lando, Marvel dan Afifah memilih warna biru. Audric, Nadine dan Jani memilih warna merah sebagai warna pertama yang akan mereka gunakan. Sedangkan Jehan dan Aim memilih warna kuning. 

Tim Biru : Lando, Afifah dan Marvel
Tim Kuning : Jehan dan Aim
Tim Merah : Audric, Nadine dan Jani
Saat mengecat, anak-anak sengaja tidak diberi kuas khusus mengecat. Tujuannya selain untuk mengolah kebutuhan sensori, anak-anak juga diajak untuk tidak jijik berkarya dan berkreasi dengan tangannya. Dan tujuan ini akhirnya bisa terpenuhi karena Lando langsung menempelkan kelima jarinya di cat biru dan mulai mengecat gelas miliknya. Hal ini menginspirasi Jehan yang semula hanya menggunakan beberapa jari juga ikut menempelkan kelima jarinya untuk mengecat gelasnya dengan cat kuning. Meskipun masih banyak anak yang belum mau menggunakan kelima jarinya saat mengecat, namun anak-anak terlihat menikmati kegiatan mengecat ini. 

Tak cukup dengan satu warna, Jani, Marvel, Afifah dan Lando memutuskan untuk berpindah area dan mencoba melakukan pencampuran warna dengan menggunakan bahan cat yang ada. Mereka mengoles, mengecap atau bahkan menghias karya mereka dengan warna lainnya.  

anak-anak berpindah area, mencoba warna lainnya
Akhirnya semua anak mau mencoba mengeksplorasi warna lainnya
Dan akhirnya, setelah 45 menit yang penuh warna, selesailah kegiatan mengecat pot ini. Anak-anak terlihat bangga dengan karya yang sudah buat. Good job, kepik!! ^^
Kepiikkk, Hebatt!! ^^

Hore!! Aku Berani Naik Bus


Sebagai guru klab (setara playgroup), tidak semua anak memiliki keberanian dan kemampuan adaptasi yang sama dalam sebuah situasi baru. Hal ini juga yang terjadi dengan anak-anak kelas Kepik tahun 2012-2013 ini. Ketika pertama kali diajak naik bus, Jani langsung menangis dan berkata, “Pengen sama popo.”  Duh, gimana caranya biar dia bisa sama ayahnya padahal kita sedang di dalam bus. Hal yang sama juga terjadi pada Audric, hanya saja Audric sudah bisa ditenangkan dengan difoto saat menangis sesuai permintaannya. Cute ya ^^ 

Jani dan Audric yang pertama kali naik bus sama temen-temen
Kalau ada yang nangis, pasti ada yang seneng, Nah ada beberapa anak yang ternyata tidak takut naik bus. Bahkan sangat menikmati perjalanan dengan bus. Seperti misalnya Marvel, Aim dan Jehan yang memilih untuk terus berdiri sepanjang perjalanan dengan bus. Mereka asyik mengomentari hal-hal baru yang mereka lihat di sepanjang perjalanan. Seperti misalnya Jehan dan Aim yang asyik mengomentari  dan membandingkan bus-bus yang mereka lihat di jalan dengan bus yang mereka gunakan saat itu.

Gaya Marvel, Jehan dan Aim selama diperjalanan
 Lain lagi dengan Icha dan Orlando. Mereka yang biasanya aktif saat di kelas, ternyata lebih suka mengamati hal-hal yang dilihat di sepanjang perjalanan seperti yang dilakukan Afifah. Mereka lebih suka melihat ke jendela dan menikmati sendiri hal-hal yang mereka lihat di perjalanan. Ntah apa yang ada dipikiran mereka, namun mereka terlihat menikmati kesendirian mereka itu.
Icha, Lando dan Afifah yang memilih memperhatikan jalanan yang dilalui
Sayangnya diperjalanan kali ini, Nadine dan Kalya tidak bisa ikut. Namun itu tidak mengurangi keceriaan anak-anak untuk menikmati perjalanan dengan caranya masing-masing.  Sampai jumpa diperjalanan berikutnya ^^

Oia, ini beberapa foto diperjalanan menuju tempat outdoor setelah anak-anak diajak melakukan eksplorasi jalan-jalan dengan bus. Ternyata semuanya lebih berani dan lebih ceria. Senangnya :)

Jani, Icha dan Afifah
Jehan dan Lando, Nadine, Marvel dan Aim serta Audric

Berani Kotor itu HEBAT


Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengajak anak mengenal warna. Salah satunya dengan menggunakan media finger painting. Buat orang awam, membuat finger painting pasti bukanlah hal yang mudah. Karena dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk mengaduk adonan agar dapat menjadi adonan finger painting yang dapat digunakan anak bermain.


Selain sebagai media untuk mengenalkan warna, finger painting juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sensori anak dan untuk melatih anak untuk tidak takut bermain kotor. Awalnya pasti ada anak yang ragu-ragu mencelupkan tangannya di adonan ini. Seperti Aim yang langsung menangis sesaat setelah memegang adonan finger painting. Namun semakin lama ia semakin menikmati kegiatan ini.

Aim saat pertama kali mencoba main fingerpainting

Sepeti halnya yin-yang, kalo ada yang jijik, pasti ada yang gak jijik. Dan ternyata hampir semua anak klab tahun ini pemberani. Mereka tidak takut berkotor-kotor ria. Bahkan Jehan terlihat paling menikmati kegiatan ini. Ia tidak merasa jijik meskipun adonan mengenai beberapa bagian tubuhnya. Begitu juga halnya dengan anak-anak lainnya, mereka semua mau mencoba di beberapa area bermain, termasuk anak-anak perempuan. Hebat!! Semuanya tidak takut bermain kotor. ^^
                 

Anak-anak mencoba fingerpainting di alas yang kecil
Percobaan kedua di alas yang lebih besar
Gaya anak-anak setelah bermain fingerpainting (atas : Nadine, Afifah, Aim. Bawah : Icha, Lando dan Jehan)

Finally Nge-Blog lagi..

it's been a long time since the last time I was blogging.
Hari ini mo mule posting beberapa tulisan tentang anak ah..
Semoga bermanfaat buat diri sendiri dan orang-orang yang ikutan baca ^^
Smangattt!!!!