Wednesday, October 25, 2017

Imajinasi dan Perencanaan

Seperti sebelumnya, pagi ini aku udah di teras rumah buat ngurusin tanaman-tanaman di halaman. Ketika menyiram tanaman monstera, pandanganku tertuju ke deretan pot-pot hitam yang bergantung di sisi pagar dan tersusun rapi di sebuah meja kecil di sudut teras. Seketika langsung timbul keinginan untuk menghias pot itu dnegan beragam gambar. Dan tiba-tiba saja aku teringat pengalamanku (dan partner-ku, Kika) saat mengajak murid-muridku berimajinasi melalui gambar. Saat itu tema pelajaran yang sedang dibahas adalah tentang organisasi diri atau bahasa yang banyak didengar orang adalah how to organize yourself, dengan subtopik tentang membuat perencanaan kegiatan.

Mulanya aku bingung, mengapa harus belajar imanjinasi dulu? Kenapa Kika asyik mengajak anak-anak berimajinasi di awal dan bahkan meminta waktu sekitar satu hingga dua minggu untuk berimajinasi dulu sebelum masuk ke topik aslinya. Apa hubungannya imajinasi dengan organisasi diri? Bukannya keduanya bertolak belakang sekali, yang satu imajinasi yang satunya sangat logis. Ternyata menurut Kika, saat kita ingin membuat perencanaan itu sama artinya dengan mengimajinasikan hal yang belum terjadi. Saat itu aku diam sejenak, mencoba meresapi makna dari perkataan Kika, mencoba menkoneksikan semua bagian yang ia sebutkan. Dan akhirnya aku mengerti dan mengambil kesimpulan bahwa karena perencanaan adalah hal yang kompleks dan mencakup berbagai hal, sehingga butuh kemampuan berimajinasi untuk dapat mengkoneksikan hal tersebut, yang secara tidak langsung juga merangsang kreatifitas diri.

Lalu dimulailah kegiatan kami berimajinasi yang tentunya dikaitkan dasar perencanaan. Saat itu anak-anak diperlihatkan buku "Oh!" karya Josse Goffin yang didalamnya berisi potongan gambar yang bila dibuka ternyata memperlihatkan gambar lain.
Sumber : google
Awalnya kami mengajak anak menebak gambar apa yang ada di balik potongan gambar yang diperlihatkan buku, jawabannya masih beragam dan masih sangat logis, seperti saat diperlihatkan gambar ekor ular yang melengkung dan anak-anak diminta menebak apa benda lain dari gambar itu, jawabannya sebagian besar induk ular, padahal itu bisa saja belalai gajah atau bahkan pegangan cangkir.
Contoh isi buku Oh!
Sumber : google
Setelah bermain tebakan, kami lalu meminta anak membuat perencanaan dua gambar apa yang ingin ia buat yang keduanya saling berkaitan. Disini terlihat sekali bagaimana imajinasi dan perencanaan bisa saling berhubungan. Saat perencanaan, anak memilih benda yang ia ingin gambarkan. Peran imajinasi mulai muncul saat ia harus membuat kedua benda itu saling berkaitan dalam gambar, ia harus mengimajinasikan bagian mana yang ingin dikaitkan, bagaimana ia akan mengaitkannya, apa warna yang akan digunakan, dan sebagainya. Dan ternyata anak-anak bisa berhasil melakukannya. Ada anak yang memilih menggambar kupu-kupu yang saat lembaran kertas lainnya dibuka, potongan sayap tersebut ternyata menjadi sirip ikan, lalu ada anak yang menggambar bunga matahari yang jika dibuka ternyata potongan bunga itu adalah kepala seorang anak lelaki, dan lainnya.

Hasil karya anak-anak

Seru! Itu adalah kata pertama yang diucapkan anak-anak setelah kegiatan ini. Keesokan harinya mereka kembali mencoba melakukan hal yang sama secara mandiri di jam bebas, dan bahkan ada yang melakukannya di rumah dan membawa karyanya ke sekolah. Selanjutnya kami mulai masuk ke kegiatan perencanaan yang sesungguhnya, namun tetap menggunakan cara yang sama, yaitu mengaitkan kegiatan imajinasi dengan perencanaan, melalui gambar tentunya, dan dengan cara yang tidak kalah serunya. 

Lamunanku terhenti oleh suara hujan yang turun, pelan dan semakin deras. Namun ini tidak mengurungkan niatku untuk mengulang kegiatan imajinasi dan perencanaan ini, dengan kembali melanjutkan rencana melukis pot-pot bungaku, sambil mengimajinasikan warna apa yang akan digunakan, bagaimana gambarnya, bagaimana aku mengkombinasikan warnanya jika aku hanya punya satu warna dasar yaitu abu-abu saja, dan sebagainya.

1 comment:

hotarukika said...

Huhu... Jadi kangen sama wilmaaaa 😘